بَابُ
اَلْإِعْرَابِ
اَلْإِعْرَابُ
هُوَ تَغْيِيْرُ أَوَاخِرِ اَلْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ اَلْعَوَامِلِ اَلدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا
لَفْظًا أَوْ تَقْدِيرًا.
وَأَقْسَامُهُ
أَرْبَعَةٌ رَفْعٌ, وَنَصْبٌ, وَخَفْضٌ, وَجَزْمٌ, فَلِلْأَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ اَلرَّفْعُ,
وَالنَّصْبُ, وَالْخَفْضُ, وَلَا جَزْمَ فِيهَا, وَلِلْأَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ اَلرَّفْعُ,
وَالنَّصْبُ, وَالْجَزْمُ, وَلَا خَفْضَ فيها.
Bab Al I’rab
I’rab
(Baris) itu adalah, berubahnya akhir kata karena perbedaan amil-amil yang masuk
atasnya baik secara lafadz atau taqdir (yang tersimpan didalam hati). Pembagian
i’rab itu ada empat :
1.
Rafa’ (dhamah)
2.
Nashab (fathah)
3.
Khofadh (kasrah)
4.
Jazm (Sukun)
Catatan
:
Setiap kalimat isim itu bisa
dalam kondisi rafa’, nashab, khafad akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi
jazm, dan setiap kalimat fi’il itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, jazm akan
tetapi tidak mungkin dalam kondisi khafadh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar